Dalam beberapa tahun terakhir, minuman berbasis teh hijau semakin populer di berbagai kalangan, baik untuk gaya hidup sehat maupun sekadar menikmati rasa yang menyegarkan. Di antara pilihan yang tersedia, matcha dan green tea (teh hijau biasa) adalah dua jenis teh yang paling sering dibandingkan dan bahkan disangka sama. Padahal, meski keduanya berasal dari tanaman teh yang sama, yaitu Camellia sinensis, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif perbedaan antara matcha dan green tea, mulai dari cara penanaman, metode pengolahan, bentuk penyajian, cita rasa, hingga kandungan nutrisi dan manfaat kesehatannya. Jika Anda masih bingung memilih di antara keduanya, informasi berikut bisa membantu Kalian menentukan pilihan terbaik.

1. Perbedaan dari Segi Penanaman
Green Tea
Green tea ditanam di area terbuka dengan paparan sinar matahari penuh. Proses ini memungkinkan daun teh berkembang secara alami tanpa perlakuan khusus. Paparan cahaya matahari ini justru mengurangi kadar L-theanine (asam amino penenang alami) dan meningkatkan kadar katekin yang memberikan rasa sepat.
Matcha
Berbeda dengan green tea, tanaman teh untuk matcha dibudidayakan secara khusus. Dua hingga tiga minggu sebelum panen, daun teh dinaungi atau dipindahkan ke tempat teduh. Teknik ini disebut shading, dan bertujuan untuk meningkatkan produksi klorofil dan L-theanine dalam daun. Akibatnya, daun teh ini memiliki warna hijau lebih pekat serta rasa dan nutrisi yang lebih kuat
2. Perbedaan dari Metode Pengolahan
Green Tea
Setelah dipanen, daun green tea langsung dikeringkan melalui metode penjemuran, pemanggangan, atau pengukusan singkat. Proses ini bertujuan untuk mencegah oksidasi sehingga daun tetap mempertahankan warna hijaunya. Setelah kering, teh bisa langsung dikemas dalam bentuk daun kering atau kantong teh dan siap diseduh.
Matcha
Ini diproses dengan lebih hati-hati. Daun teh dikukus segera setelah dipanen untuk menghentikan oksidasi. Setelah itu, urat dan batang daun dibuang sehingga hanya menyisakan bagian daun yang lembut. Daun kemudian dikeringkan dan digiling menggunakan batu granit tradisional hingga menjadi bubuk ultra-halus. Proses ini bisa memakan waktu lama untuk menjaga nutrisi tetap utuh.
3. Perbedaan dalam Bentuk dan Cara Penyajian
Green Tea
Green tea biasanya diseduh dari daun kering atau kantong teh. Cukup diseduh dengan air panas dan dapat dinikmati langsung. Cocok untuk minuman harian yang praktis dan ringan.
Matcha
Matcha hadir dalam bentuk bubuk halus. Untuk menyajikannya, Anda perlu mencampurkan bubuk teh dengan air panas lalu mengocoknya menggunakan chasen (pengocok bambu) hingga berbusa. Karena dikonsumsi dalam bentuk bubuk larut air, artinya Anda meminum seluruh bagian daun teh.
4. Perbedaan Rasa, Warna, dan Aroma
Green Tea:
- Warna seduhan: hijau kekuningan, jernih
- Rasa: ringan, sedikit pahit, menyegarkan
- Aroma: lembut dan tidak menyengat
Matcha:
- Warna: hijau pekat dan keruh
- Rasa: lebih kompleks, earthy (beraroma tanah), pahit, dan sedikit manis alami
- Aroma: khas seperti rumput segar, terkadang terasa “herbal”
5. Perbedaan Kandungan Nutrisi
Karena matcha dikonsumsi secara utuh, bukan hanya seduhan, maka kandungan nutrisinya jauh lebih tinggi dibanding green tea biasa. Berikut perbandingannya:
Komponen | Green Tea | Matcha |
---|---|---|
Antioksidan (EGCG) | Tinggi | 10x lebih tinggi |
L-Theanine | Cukup | Sangat tinggi |
Klorofil | Rendah | Sangat tinggi |
Kafein | ± 25–30 mg per cangkir | ± 60–70 mg per cangkir |
Kalori (tanpa gula) | ± 2 kalori | ± 5 kalori |
Mana yang Lebih Sehat?
Keduanya menawarkan manfaat luar biasa untuk kesehatan, seperti:
- Meningkatkan metabolisme
- Menurunkan kolesterol dan tekanan darah
- Menjaga daya tahan tubuh
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi
- Mencegah penuaan dini dan kerusakan kulit akibat sinar UV
Namun, jika Anda mencari minuman yang kaya antioksidan dan memiliki efek menenangkan sekaligus meningkatkan fokus, matcha adalah pilihan yang lebih unggul. Sebaliknya, jika Anda lebih suka teh ringan dan rendah kafein untuk dikonsumsi setiap hari, maka green tea adalah opsi yang ideal.
Kesimpulan
Meski berasal dari tanaman yang sama, kedua minuman teh tersebut memiliki perbedaan besar dalam proses budidaya, pengolahan, rasa, dan kandungan nutrisinya. Matcha lebih kompleks dan kaya manfaat, namun green tea menawarkan kesederhanaan dan kepraktisan.
Jadi, tidak ada yang benar-benar “lebih baik”. Pilihannya kembali ke kebutuhan dan preferensi Anda:
- Ingin rasa ringan dan menyegarkan? Pilih green tea.
- Ingin manfaat lebih maksimal dan rasa yang kompleks? Coba matcha.
Baca juga: Manfaat kafein dari Teh
Sumber
Halodoc. (2023, 26 Juni). Perbedaan Matcha dan green tea: Lebih sehat yang mana? Ditinjau oleh dr. Rizal Fadli. Diakses pada 13 Juni 2025 dari www.halodoc.com
Wahibatun N. (2025, 31 Januari). Matcha terbuat dari apa? Ini asal‑usulnya! IDN Times. Diakses pada 13 Juni 2025 dari www.idntimes.com
Alodokter. (2023, 20 November). Jangan bingung lagi, inilah perbedaan matcha dan green tea. Ditinjau oleh dr. Merry Dame Cristy Pane. Diakses dari www.alodokter.com
F.A.Q
Ya, keduanya berasal dari tanaman Camellia sinensis. Namun, perbedaan utama ada pada cara penanaman dan pengolahannya.
Matcha lebih kaya antioksidan karena seluruh daun dikonsumsi. Beberapa studi menyebut kandungan katekin (EGCG) di matcha bisa lebih dari 10x lipat dibanding green tea.
Ya, matcha mengandung kafein lebih tinggi karena mengonsumsi seluruh materi daun. Rata-rata cangkir matcha memiliki 2–3x lipat kafein dibanding green tea seduhan biasa.