
sumber: freepik.com
Halo! Pernah terpikir enggak sih, kenapa sekarang ini semua bisnis – mulai dari warung kopi sampai bank besar – wajib banget nongkrong di media sosial? Jawabannya simpel: Social Media Marketing (SMM).
SMM itu ibarat tulang punggung strategi bisnis modern kita. Dia mengubah total cara perusahaan ngobrol sama kita (konsumen) dan hebatnya, SMM ini sangat memengaruhi keputusan kita saat belanja. Apalagi, internet sekarang berkembang pesat, enggak cuma sebagai tempat siaran, tapi juga platform koneksi yang penting
Evolusi dan Integrasi Bisnis
SMM itu sekumpulan aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas fondasi Web 2.0. Ini memungkinkan kita semua pengguna untuk bikin dan tukeran konten. Karena media sosial sudah jadi bagian dari aktivitas sehari-hari kita, bisnis punya peluang emas untuk mempengaruhi kesadaran merek dan niat beli kita secara signifikan.
Manfaat Utama bagi Bisnis dan Konsumen
Lewat media sosial, bisnis bisa bangun semacam komunitas virtual. Di sini, kita bisa saling berbagi minat, berinteraksi, dan tentunya, kasih feedback jujur tentang produk atau layanan mereka.
Keunggulan utama SMM yang bikin dia juara? Enggak ada batasan waktu, tempat, media, atau biaya. Ini membuat SMM jadi platform komunikasi dua arah yang ideal untuk benar-benar meningkatkan nilai yang kita dapat sebagai pelanggan.
Dampak Social Media Marketing terhadap Niat Beli
Mengurangi Persepsi Risiko
Menurut Maria Shiela Rose Isip dan Jean Paolo Lacap (2021) riset sudah membuktikan, kalau strategi SMM suatu bisnis itu berjalan efektif, itu memengaruhi niat beli kita secara signifikan. Niat beli ini gampangnya adalah seberapa besar kemungkinan kita bakal beli produk atau layanan itu di masa depan.
Ternyata, semakin tinggi keterlibatan kita sebagai pengguna di SMM, semakin rendah persepsi risiko yang kita rasakan. Angka-angka studinya menunjukkan hubungan negatif (β = -0.470, p < 0.001). Keren kan? SMM bikin kita merasa lebih aman saat mau belanja.
Peran Krusial Kepercayaan sebagai Mediator
Kepercayaan adalah keyakinan kita sebagai konsumen bahwa bisnis itu jujur dan kompeten, sehingga kita yakin bakal dapat manfaat yang dijanjikan. Menurut studi yang dilakukan Maria Shiela Rose Isip dan Jean Paolo Lacap (2021) menunjukkan bahwa SMM meningkatkan kepercayaan pengguna secara signifikan (β = 0.639, p < 0.001).
Dan kalau kita sudah percaya, niat beli kita akan ikut naik positif (β = 0.332, p < 0.001). Jadi, intinya begini: Semakin sering kita berinteraksi dengan SMM mereka, semakin tinggi tingkat kepercayaan yang terbangun. Nah, ini yang kemudian membuat kita lebih cenderung belanja online. Kepercayaan ini terbukti menjadi mediator signifikan (β = 0.212, p < 0.001)
Social Media Marketing dan Loyalitas Merek
Keterkaitan Langsung dengan Loyalitas Merek
Selain niat beli, social media marketing juga berdampak positif pada loyalitas merek. Loyalitas merek didefinisikan sebagai pembelian ulang yang konsisten terhadap satu merek dari serangkaian merek alternatif. Studi mengkonfirmasi hubungan positif antara social media marketing dan loyalitas merek (R = 0.382, R² = 0.146, significance = 0.000). Upaya komunikasi yang interaktif, disesuaikan, dan menghibur melalui SMM sangat penting untuk dampak positif pada merek dan meningkatkan loyalitas.
Pengaruh Niat Beli terhadap Loyalitas Merek
Hebatnya SMM, dampaknya enggak berhenti di niat beli pertama aja. SMM juga berdampak positif pada loyalitas merek. Loyalitas merek itu didefinisikan sebagai pembelian ulang yang konsisten, alias kita milih merek yang sama terus, padahal banyak merek lain yang jadi alternatif.
Menurut Patria Laksamana (2018) Hubungan positif antara SMM dan loyalitas merek ini sudah dikonfirmasi (R = 0.382). Supaya dampaknya optimal, komunikasi yang interaktif, disesuaikan (personalized), dan menghibur lewat SMM itu penting banget untuk meningkatkan loyalitas.
Lebih jauh lagi, niat beli itu sendiri juga punya dampak positif ke loyalitas merek (R = 0.565). Pengalaman beli yang positif dan berkesan akan teringat lama, dan ini yang akan memengaruhi kesetiaan kita pada merek tersebut
Social Media Marketing di Indonesia
Sebagai konteks, SMM ini relevan banget di Indonesia. Rata-rata pengguna media sosial kita menghabiskan 2 jam 51 menit setiap hari. Kita bahkan berada di peringkat ke-7 secara global untuk penggunaan medsos!
Namun, ada sedikit gap yang perlu diatasi: meskipun kita rajin scrolling, hanya 27% pengguna yang benar-benar melakukan pembelian online dalam 30 hari terakhir. Ini menunjukkan perlunya studi lebih lanjut agar strategi SMM bisa lebih dioptimalkan (Laksamana P, 2018)
Kesimpulan
SMM jelas adalah kekuatan pendorong signifikan yang membentuk perilaku kita sebagai konsumen. Dia sukses meningkatkan kesadaran, mengurangi rasa khawatir (persepsi risiko), dan yang paling penting, membangun kepercayaan kita. SMM juga terbukti langsung memengaruhi loyalitas merek.
Bagi para pebisnis, mengintegrasikan SMM secara strategis dengan fokus utama pada keterlibatan (engagement), pembangunan kepercayaan, dan komunikasi yang efektif serta personal adalah kunci mutlak untuk sukses, bertumbuh, dan meraih profit di era digital yang dinamis ini.
Baca juga: Ingin Menjadi Social Media Specialist? Kuasai Skill-skill Ini!
Sumber/referensi
Laksamana, P. (2018). Impact of Social Media Marketing on Purchase Intention and Brand Loyalty: Evidence from Indonesia’s Banking Industry. International Review of Management and Marketing, 8(1), 13-18. https://econjournals.com/index.php/irmm/article/view/5838
Isip, M. S. R., & Lacap, J. P. G. (2021). Social Media Use and Purchase Intention: The Mediating Roles of Perceived Risk and Trust. Journal of Marketing Advances and Practices, 3(2). researchgate.net/publication/353399897_Social_Media_Use_and_Purchase_Intention_The_Mediating_Roles_of_Perceived_Risk_and_Trust?__cf_chl_tk=.a6h2Zvh0.gzHnwWjctSFSNErJJWe9MgMlMfARWT69o-1758634001-1.0.1.1-Ho.tfaz.Lv_0iuCDgp7ZUO2PA2L3pZo3KrdIIccNF9g