**OMG, spill dikit nih bestie soal vibes Gen Z di dunia digital! 💅 Kalian yang lahir tahun 1997-2012 itu emang raja di internetIndonesia, lho. Semua serba sat set dan mobile-first!.
Gini nih, kalau mau digital marketing sukses ngena ke Gen Z, ada beberapa clue penting dari sumber-sumber:

🚀 Platform dan Konten Wajib Gen Z (Anti-Google Club)
Gen Z itu mobile generation yang literally hidup berdampingan sama teknologi dan media sosial. Mereka prefer banget konten berbasis audiovisual atau video daripada teks panjang.
- TikTok is the King: Seriously, TikTok punya tingkat keterlibatan (engagement) tertinggi, diikuti Instagram dan baru Facebook. Iklan di TikTok dinilai sangat efektif buat mendorong conversion.
- Lagi Bye-Bye ke Google: Banyak Gen Z yang mulai meninggalkan Google buat cari info dan beralih ke media sosial (kayak Instagram, TikTok, dan YouTube). Kenapa? Karena mereka lebih suka:
- Konten yang Visual dan Interaktif (video pendek lebih gercep dipahami daripada artikel).
- Rekomendasi Sosial dari influencer atau komunitas yang lebih authentic dan relate daripada hasil pencarian berbayar.
- Hasil pencarian yang Terpersonalisasi banget (kayak halaman “For You” di TikTok yang udah “paham” kebutuhan kamu).
✨ Strategi Konten Biar Nge-Vibe
Kalau ngonten buat Gen Z, jangan asal-asalan atau ngikut gaya iklan old school. Konten harus autentik, interaktif, dan relevan.
- Fokus ke Emotional Vibes: Dimensi emosional itu paling berpengaruh signifikan terhadap minat beli (purchase intention) Gen Z. Konten yang mengandung emosi positif (kayak empati atau simpati) akan lebih disukai dan cepat viral. Irritability atau emosi negatif malah bisa bikin gagal marketing.
- Hook di 3 Detik Pertama: Perhatian pengguna TikTok itu singkat banget. Jadi, kalau bikin iklan (TikTok Ads), pastikan 3 detik pertamanya nge-hook banget biar nggak langsung di-scroll.
- Wajib Trending: Ikuti tren, challenge, dan sound yang populer yang relevan sama brand kamu.
- Konten Entertain dan Informative: Meskipun dimensi entertain dan informative nggak langsung memengaruhi minat beli, mereka berpengaruh signifikan terhadap brand attitude yang pada akhirnya dorong purchase intention. Bikin video yang menghibur biar gampang diingat, dan kasih informasi singkat, padat, dan to the point.
- Kolaborasi Influencer: Gen Z lebih percaya influencer daripada iklan biasa. Gass kolaborasi sama kreator TikTok buat naikin engagement.
🖥️ Desain yang Keren, Seru, dan Canggih
Dalam hal pengalaman pengguna (UX/UI), Gen Z punya selera estetika yang spesifik:
- Mobile Friendly & Gercep: Karena mayoritas browsing pakai HP, desain harus responsif di berbagai ukuran layar dan cepat loading. Situs yang lambat itu auto skip.
- Warna Bold dan Aesthetic: Gen Z suka warna yang berani (bold) dan dinamis dengan kontras tinggi biar design terlihat lebih hidup.
- Interaktif dan Animasi: Mereka suka desain modern yang interaktif. Ilustrasi dan animasi bisa kasih sentuhan personal dan bikin pengalaman lebih menarik.
- Dark Mode: Desain juga harus ramah lingkungan (dalam arti hemat energi), misalnya dengan menawarkan opsi dark mode buat hemat baterai di layar OLED/AMOLED.
Pokoknya, kalau mau cuan dari Gen Z, strateginya harus visual, fast, authentic, dan always di HP! Jangan sampai miss deh! 😉.