Kamu pernah gak sih baca caption iklan yang pendek tapi tiba-tiba bikin kamu “hmm, menarik juga ya…” terus tanpa sadar kamu klik link-nya?
Itu bukan karena kata-katanya kebetulan bagus, tapi karena ada seni di baliknya: copywriting.
Kalau kamu sekarang mikir, “Tapi aku bukan penulis. Gimana ya biar bisa bikin yang kayak gitu?,” tenang aja. Copywriting bukan tentang bisa nulis panjang-panjang, tapi tentang bisa nyentuh rasa penasaran orang lewat kata-kata sederhana.

Source: Freepik
7 Basic Copywriting
Menurut American Writers & Artist Institute, ada 7 basic copywriting yang perlu kita ketahui.
1. Kenali Audiens untuk Copywriting-mu
Bayangin kamu lagi ngobrol sama orang. Gaya bicaramu pasti beda kan kalau ngobrol sama anak SMA dibanding ngobrol sama dosen? Nah, copywriting juga gitu. Kamu harus tahu dulu siapa yang kamu ajak ngomong.
Biasanya perusahaan udah punya buyer persona, semacam profil pelanggan ideal. Isinya bisa macem-macem: umur, pekerjaan, hobi, kebiasaan belanja, sampai pandangan hidup. Tapi kalau klienmu belum punya, kamu bisa cari tahu sendiri.
Caranya?
- Cek website kompetitor dan lihat gimana mereka ngomong ke audiensnya.
- Baca iklan lain yang targetnya mirip dan pelajari kenapa bisa menarik.
- Nongkrong di forum atau medsos yang sering dikunjungi target audiensmu.
- Kalau bisa, ngobrol langsung sama orang-orangnya.
Dengan begitu, kamu bisa ngerti apa yang mereka pikirin, pengen, dan butuhin. Copywriting yang bagus tuh kayak ngobrol — terasa personal, bukan kayak jualan maksa.
2. Lakukan Riset
Tulisan yang bagus itu harus punya “isi”. Jadi sebelum nulis, kamu wajib riset dulu. Pelajari produknya sampai paham banget.
Tanya ke diri sendiri:
- Apa aja fitur dan manfaat produknya?
- Gimana cara kerjanya?
- Apa yang bikin beda dari pesaing?
- Ada bukti atau data yang bisa mendukung klaim produknya?
Kalau topiknya umum, kamu bisa pakai Google Advanced Search. Kalau soal kesehatan, PubMed itu tempat yang bagus banget. Dan jangan hapus data risetmu meski kelihatannya nggak penting, kadang detail kecil bisa jadi “bumbu” yang bikin tulisanmu lebih kuat.
3. Pahami 3 Aturan Dasar Penjualan untuk Persiapan Copywriting
Copywriting itu ujungnya tetep soal jualan. Tapi ada tiga aturan dasar yang harus kamu pegang biar tulisanmu nggak terasa kayak iklan norak.
Aturan #1: Orang nggak suka dijualin.
Kita semua suka beli, tapi nggak suka dijualin. Kalau kamu ngerasa kayak didesak sama sales agresif, pasti langsung ilfeel kan? Jadi, tulis dengan nada yang natural. Ceritain manfaatnya, tunjukin gimana produk itu bisa bantu mereka tanpa maksa.
Aturan #2: Orang beli karena emosi, bukan logika.
Lihat aja contoh klasik: kue cokelat. Semua orang tahu itu nggak sehat, mahal, dan penuh gula. Tapi tetap dibeli karena… ya bikin bahagia.
Artinya, orang beli karena perasaan dulu baru mikir belakangan.
Sebagai copywriter, kamu harus bisa memicu emosi itu. Entah itu rasa penasaran, keingintahuan, cinta, bangga, atau semangat. Tapi jangan cuma fokus ke emosi negatif kayak takut atau iri. Emosi positif juga ampuh banget buat bikin orang klik dan beli.
Aturan #3: Setelah beli, orang butuh alasan logis.
Setelah emosi main, logika biasanya ikut nimbrung buat “membenarkan” keputusan tadi.
Misalnya, “Aku beli karena diskon”, atau “Aku pantas dapet ini setelah kerja keras.”
Tugasmu adalah bantu mereka merasa keputusan itu masuk akal. Makanya, di iklan sering ada data, spesifikasi, atau sertifikasi. Bukan buat bikin orang beli, tapi buat bikin mereka tenang dengan keputusan yang udah mereka ambil.
4. Fokus ke Manfaat, Bukan Fitur
Ini kesalahan umum copywriter pemula: terlalu fokus jelasin fitur. Padahal yang bikin orang tertarik tuh manfaatnya.
Contoh:
“Baju ini terbuat dari 100% katun organik.” itu fitur.
“Kamu bakal ngerasa adem dan nyaman seharian meski panas.” itu manfaat.
Manfaat nunjukin apa untungnya buat pembaca, dan di situlah emosi muncul. Orang nggak beli baju karena bahannya, tapi karena pengin nampak keren atau nyaman pakai itu.
5. Mulai Dengan yang Menarik (Hook)
Judul dan paragraf pembuka itu kayak pintu utama. Kalau gagal di situ, nggak ada yang bakal baca sisanya.
Judul yang bagus harus:
- Langsung nunjukin manfaat.
- Spesifik dan jujur.
- Mancing rasa penasaran.
- Kasih nilai tambah buat pembaca.
Contoh, daripada nulis “Cara Mengatur Keuangan”, coba ubah jadi “5 Cara Simpel Biar Gaji Kamu Nggak Habis di Minggu Pertama”.
Lebih relatable dan bikin pengen klik, kan?
6. Pakai Bahasa yang Jelas dan Personal
Copywriting itu bukan lomba kata-kata indah. Justru, semakin sederhana, semakin kuat.
Kamu pingin pembaca ngerasa tulisanmu buat dia, bukan buat semua orang. Jadi hindari bahasa yang terlalu formal atau ribet.
Claude Hopkins, salah satu legenda periklanan, pernah bilang, “Nggak ada tempat buat bahasa rumit di dunia iklan.”
Artinya, pakai bahasa yang audiensmu pakai. Kalau targetmu anak muda, tulis dengan gaya santai. Kalau targetnya profesional, pakai nada sopan tapi tetap ringan.
Kuncinya: tulis kayak kamu lagi ngobrol.
7. Akhiri dengan Call to Action
Tujuan akhir copywriting adalah bikin orang ngelakuin suatu aksi. Entah itu klik link, daftar, beli, atau sekadar baca artikel lain. Makanya, kamu harus kasih tahu mereka apa langkah selanjutnya.
Misalnya:
- “Klik di sini buat dapetin promo spesial.”
- “Jadwalkan konsultasi gratis sekarang.”
- “Baca artikel lainnya biar makin paham.”
Jangan lupa, kasih tahu juga apa yang bakal mereka dapat setelahnya. Kayak “Email konfirmasi bakal dikirim dalam 5 menit” atau “Produk dikirim maksimal 2 hari kerja.” Hal-hal kayak gini bikin pembaca merasa aman dan yakin buat lanjut.
Dan terakhir, tunjukin juga kenapa produkmu beda dari yang lain. Itu yang disebut USP (Unique Selling Proposition). Alasan kenapa orang harus pilih produkmu, bukan kompetitor.
Intinya, copywriting itu bukan sekadar nulis biar laku. Tapi tentang ngertiin pelanggan. Gimana mereka mikir, apa yang mereka mau, dan gimana kamu bisa bantu lewat kata-kata. Kalau kamu bisa bikin pembaca ngerasa “ini tuh gue banget!”, berarti kamu udah berhasil jadi copywriter yang keren. ✍️
Baca juga 46 Tools Digital Marketing, Rahasia Biar Konten Kamu Nggak Zonk!
Referensi:
American Writers & Artist Institute. The Basics of Copywriting.