Sushi: Hidangan Cepat Saji Dari Jepang

Sushi

Sushi, hidangan mewah Jepang yang mendunia, digemari berbagai kalangan karena variasi bahan dan cita rasanya. Selain dikenal sehat, sushi juga beradaptasi dengan budaya lokal, menciptakan varian unik seperti isi keju, udang goreng, dan alpukat.

Sejarah

Awalnya merupakan makanan cepat saji di Jepang pada era Edo (1600–1800), dikenal sebagai hayazushi yang dijual di pinggir jalan. Berasal dari kata “asam”, merujuk pada narezushi, ikan asin yang diawetkan. Setelah Perang Dunia II dan gempa besar 1923, sushi mengalami trans formasi menjadi hidangan mewah yang disajikan di restoran formal dan dinikmati saat acara khusus.

Saat ini, sushi adalah hidangan khas Jepang yang terdiri dari nasi yang dicampur cuka dan diberi berbagai jenis bahan mentah sebagai topping atau isian, tidak hanya ikan tetapi juga daging atau sayuran. Biasanya disajikan dengan kondimen seperti kecap asin, wasabi, dan acar jahe. Harganya bisa melambung tinggi, terutama jika menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi seperti ikan segar yang langka, khususnya di restoran-restoran eksklusif di luar negeri.

Beragam jenis-jenis sushi

Ada banyak jenisnya, bahkan setidaknya 50 jenis di Jepang. Namun, beberapa yang paling populer antara lain:
• Nigiri: Sajian dengan nasi yang dicampur cuka dan ditumpuk dengan makanan laut mentah seperti tuna, salmon, atau udang.
• Sashimi: Berbeda dari lainnya, sashimi disajikan tanpa menggunakan nasi.
• Maki: Nori (rumput laut) dan berisi nasi serta isian seperti telur, sayuran, ikan, dan digulung

Selain itu, ada juga jenis seperti uramaki (gulung terbalik), temaki (berbentuk kerucut), hingga chirashi (disajikan dalam mangkuk). Setiap variasi memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, maupun tampilan.

Sebagai hidangan yang terus berkembang dari waktu ke waktu, sajian khas Jepang ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mencerminkan perjalanan budaya dan kreativitas kuliner dunia. Dari jalanan Edo hingga meja restoran modern, kelezatannya tetap bertahan dan dicintai lintas generasi serta negara, setiap bentuk memiliki cita rasa khas dan cara penyajian berbeda.