Strategi Digital Marketing

Strategi Digital Marketing ini Bikin Bisnis Meroket!

Strategi Digital Marketing

Sebagai owner dari bisnis yang baru memulai, tentu banyak langkah dalam bisnis plan yang sudah dilalui. Baik dari riset market, riset produk hingga positioning produk— lalu tiba-tiba kamu berada di suatu momen kalau produk kamu sudah siap dipasarkan. Apakah permasalahannya selesai? Apakah cukup menunggu konsumen datang dengan semangat? In this economy, tentu saja tidak semudah itu. Berikut ini strategi digital marketing yang bisa Kamu lakukan.

Memahami Strategi Digital Marketing yang Tepat

Kamu harus berpikir bagaimana caranya brand kamu dikenal, dipercaya dan dipilih oleh konsumen. Lalu supaya kamu bisa berkompetisi dengan brand yang sudah ada lebih dahulu, tentu Kamu harus paham dengan trend saat ini. Yes, algoritma Google berubah dengan cepat, media sosial bergerak secepat trend, dan konsumen yang semakin cerdas dan selektif dalam memilih. Maka jawabannya ada pada strategi digital marketing yang tepat, relate dan relevan. Tentunya in this economy hehehe…

yuk, kita bahas strategi digital marketing untuk Kamu yang baru memulai bisnis!

Baca juga: Jangan Sampai Bisnis Kamu ‘Mati Gaya’! Digital Marketing: Kunci Auto Cuan di Era Serba Digital!

Tempatkan Brand-mu di Mesin Pencarian

Kenapa brand kamu butuh panggung? Ya sederhananya, penyanyi kalau cuma nyanyi di kamar mandi, siapa yang dengar. Kedengeran pun paling juga sama anggota keluarga di rumah. Paham ya? Buatlah panggung supaya brand kamu dapat spotlight dari konsumen. 

Di tahun 2025, Google sudah berubah dengan Search Generative Experience (SGE). Mesin pencari bukan lagi sekadar menampilkan link, tapi langsung memberikan jawaban lengkap. Jika brand kamu ingin muncul di sana, kontennya harus benar-benar relevan. How? Kamu bisa lakukan dengan cara ini: 

  • Menulis artikel tentang sesuatu yang relevan dan juga relate. Menulis apa yang konsumer ingin tahu saat mereka menggunakan mesin pencari untuk mendapatkan jawaban.
  • Menggunakan long-tail keywords. Generasi saat ini dan yang akan datang adalah generasi yang kritis. Mereka akan menggunakan mesin pencari dengan pertanyaan yang spesifik.
  • Menambahkan schema markup agar produk mereka bisa muncul di rich snippets

Sejalan dengan hal ini, riset di Journal of Research in Interactive Marketing (Kumar et al., 2020) menegaskan bahwa brand yang menata konten secara terstruktur—dengan storytelling dan optimasi SEO—lebih mudah membangun kepercayaan konsumen dan reputasi digital.

Yuk, Buat Konten di Media Sosial!

Setelah website brand kamu mulai ramai, tantangan berikutnya adalah bagaimana membuat brand terasa hidup? Mulailah bersuara di kamar mandi, eh salah udah ga bahas nyanyi di kamar mandi ya. Maksudnya, mulailah bersuara di media sosial, tentu yang sesuai dengan karakter brand kamu.

Misalkan kamu menjadikan TikTok dan Instagram Reels sebagai kanal utama. Usahakan brand kamu tidak sekadar memposting produk, tapi juga bercerita. Storytelling membuat brand lebih mudah diingat karena bisa membangun kedekatan secara emosional dan mudah bagi brand supaya diingat konsumen. Storytelling inilah yang membuat audiens merasa brand ini bukan sekadar menjual sepatu, tapi menemani perjalanan mereka menuju gaya hidup sehat.

Konten yang Menginspirasi, Bukan Hanya Menjual

Satu hal lagi yang harus dipahami kamu sebagai brand owner, jangan berfokus pada konten yang hanya menjual produk, namun buatlah konten yang menginspirasi dan membuat koneksi dengan audiens. Mereka ingin mendapatkan value bukan sekedar produk. Konten seperti ini tidak hanya membangun traffic, tapi juga membangun kepercayaan. Audiens akan merasa, “Brand ini lah yang mengerti saya.”

Strategi Digital Marketing Iklan yang Efektif

Meski strategi organik kuat, kamu harus tetap mengalokasikan sedikit dana untuk iklan. Coba dan mulailah dari yang kecil:

  • Iklan Google untuk keyword yang spesifik kepada audiens.
  • Iklan Instagram sesuai taget market.
  • Uji coba berbagai format, lalu memilih yang performanya paling baik.

Dengan cara ini, mereka tidak hanya mendapatkan awareness, tapi juga data berharga tentang siapa audiens utama kamu. Data dari American Journal of Computer Science and Technology (2024) juga mendukung bahwa kampanye digital yang dikombinasikan dengan AI dan storytelling emosional memiliki dampak kuat pada loyalitas pelanggan—lebih dari 98% responden mengingat brand dengan baik jika disampaikan melalui sebuah cerita.

Kolaborasi dan Komunitas

Satu strategi yang membuat Brand Kamu semakin relevan adalah kolaborasi dengan komunitas. Daripada membayar publik figur, cobalah bekerja sama dengan micro influencer. Misal Infulencer pelari lokal dengan 20 ribu pengikut. Engagement-nya jauh lebih tinggi, lebih autentik, dan biayanya jauh lebih ramah di kantong. Lalu buatlah komunitas WhatsApp untuk pelanggan. Di sana, orang bisa berbagi progres latihan, saling menyemangati, bahkan ikut event offline. Brand tidak lagi terasa jauh, tapi seperti sahabat.

Butuh data biar kamu percaya?

Riset dalam International Journal of Management Research and Emerging Sciences (2024) menunjukkan bahwa cerita yang diceritakan oleh konsumen atau komunitas lebih kuat dalam membangun citra positif dibandingkan narasi yang dibuat brand itu sendiri.

Menjaga Hubungan Jangka Panjang

Seiring bertambahnya pelanggan, tantangan berikutnya adalah menjaga loyalitas. Kamu bisa menggunakan ini:

  • Chatbot AI untuk melayani pertanyaan cepat.
  • CRM tools untuk mengirimkan email personal (misalnya ucapan selamat ulang tahun + voucher diskon).
  • Program loyalitas untuk pelanggan yang sudah membeli lebih dari 3 kali.

Di titik ini, brand tidak hanya menjual sepatu, tapi menciptakan pengalaman yang membuat pelanggan ingin kembali lagi. Menurut Golden Ratio of Marketing and Applied Psychology of Business (2024) menekankan bahwa storytelling emosional dan autentik sangat efektif membangun loyalitas jangka panjang, terutama ketika cerita disesuaikan dengan konteks budaya audiens.

FAQ (Frequently Ask Questions)

1. Apa strategi digital marketing paling efektif untuk bisnis/brand baru?
Strategi paling efektif adalah kombinasi SEO berbasis SGE, konten storytelling di media sosial, dan membangun komunitas audiens.

2. Apakah perlu berkolaborasi dengan influencer?
Tidak harus tapi ini pilihan, berkolaborasi dengan influencer mikro bisa membantu brand kamu untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

3. Bagaimana caranya supaya bisa bersaing dengan brand besar?
Konsisten dan fokus pada niche, storytelling yang otentik, dan ssesuatu yang bisa memberi experience pada konsumen.

Kesimpulan: Dari Nol Menuju Relevan

Dari pembahasan tadi bisa kita simpulkan bagaimana brand baru bisa tumbuh dengan strategi digital marketing yang baik. Kuncinya ada pada tiga hal:

  1. Adaptif terhadap teknologi baru seperti AI dan SGE.
  2. Storytelling yang otentik di media sosial dan konten.
  3. Membangun relasi hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

Digital marketing bukan hanya kamu bisa menjangkau banyak orang, tapi bagaimana untuk menjadi relevan dan melekat dalam diri konsumen. Relate dan relevan merupakan kunci bisnis saat ini.


Referensi:

Golden Ratio of Marketing and Applied Psychology of Business. (2024). Emotional storytelling and consumer loyalty across cultures. Golden Ratio of Marketing and Applied Psychology of Business, 3(2), 89–103.

Kumar, V., Rajan, B., Gupta, S., & Dalla Pozza, I. (2020). Customer engagement in service. Journal of Research in Interactive Marketing, 14(3), 341–364. https://doi.org/10.1108/JRIM-04-2020-0077

American Journal of Computer Science and Technology. (2024). AI-driven digital campaigns and customer loyalty. American Journal of Computer Science and Technology, 7(1), 15–27.

International Journal of Management Research and Emerging Sciences. (2024). Consumer-driven storytelling and brand perception. International Journal of Management Research and Emerging Sciences, 14(1), 45–59.