Google Sites untuk bikin website baguseasily !
Mungkin Anda berpikir, “Duh, bikin website bagus pasti gak gampang, harus ngoding segala, atau mahal!” Tenang, Google Sites datang sebagai jawabannya. Ini adalah salah satu cara bikin website bagus dan gampang, yakni tidak memerlukan kode sama sekali (no code). Misi utamanya adalah memungkinkan pengguna untuk “dengan mudah membuat situs tim yang berdampak”.
Gampang banget dipakainya. Mirip seperti Anda menggunakan aplikasi pengolah kata seperti Google Docs. Anda bisa menulis, mengedit, dan memasukkan gambar dengan sangat mudah. Bahkan, jika Anda punya akun Google atau Gmail, Anda bisa membangun, menghosting, dan memelihara Google Sites secara gratis, tanpa biaya hosting web. Domain kustom (misalnya .com
) memang ada biayanya, rata-rata sekitar $15 per tahun. Tapi, untuk urusan desain dan fitur dasar, nggak ada paywall atau fitur yang harus dibayar lagi.

Jenis Website yang Cocok untuk Google Sites:
Google Sites sangat cocok untuk website informasional. Ini termasuk:
- Website bisnis kecil
- Intranet perusahaan (jaringan internal)
- Blog untuk berita atau artikel
- Bio Sites untuk personal branding di media sosial
- Portofolio untuk memamerkan karya Anda
- Situs klub, grup, atau tim
- Wiki atau situs catatan
Namun, perlu diingat, Google Sites punya keterbatasan untuk website e-commerce besar. Ini karena tidak mendukung bahasa pemrograman berbasis database seperti PHP, dan tidak ada fitur login atau pendaftaran anggota. Jadi, untuk toko online skala besar, mungkin bukan pilihan terbaik, tapi untuk simple storefronts dengan tombol “Bayar Sekarang” masih memungkinkan.
Tips Mendesain Website Anda agar Terlihat Profesional
Meskipun Google Sites mudah digunakan, ada beberapa prinsip desain yang bisa Anda terapkan agar website Anda terlihat bagus dan profesional, bahkan tanpa pengalaman desain.
- Atur Jarak (Spacing) dengan Cerdas: Ini sering jadi pembeda antara desainer amatir dan pro. Bayangkan website Anda seperti sebuah rumah. Anda ingin setiap elemen punya ruang bernapas.
- Pikirkan Jarak dari Luar ke Dalam: Ada jarak untuk batas halaman (wrapper, sekitar 24-30 piksel), jarak antar bagian besar (containers, sekitar 32 piksel), jarak antar kelompok elemen (groups, sekitar 24 piksel), dan jarak di dalam setiap “kartu” atau baris konten (sekitar 16 piksel).
- Minimum 6 Piksel: Usahakan ada minimal 6 piksel jarak antar elemen terkecil dalam desain Anda. Ini membantu keterbacaan dan menghindari kesan ramai.
- Manfaatkan Ruang Kosong (Whitespace): Jangan takut dengan ruang kosong. Itu membantu memisahkan dan mengelompokkan informasi, membuat desain terlihat lebih bersih.
- Pilih Tata Letak (Layout) yang Efektif: Ada beberapa pola tata letak dasar yang sering digunakan dan terbukti berhasil:
- Dua Kolom (Left/Right): Gambar di satu sisi, blok teks di sisi lain. Ini sangat umum di bagian hero (atas) atau bagian penjelas fitur.
- Tiga Kolom: Tiga blok informasi berjajar, biasanya dengan ikon atau gambar kecil di atasnya. Cocok untuk menampilkan keunggulan atau proposisi nilai.
- Satu Kolom Tengah (Center-Aligned): Teks besar di tengah, cocok untuk judul utama atau pesan hero.
- Bento Grid: Tata letak seperti kotak-kotak yang tidak harus sama ukurannya, di mana setiap kotak berisi elemen berbeda (gambar, teks, dll.). Ini memberikan kesan modern dan dinamis.
- Aspek Desain Penting Lainnya:
- Warna dan Font: Batasi jumlah font (maksimal tiga): satu untuk judul utama, satu untuk judul bagian, dan satu untuk teks biasa. Pilih warna yang sesuai dengan branding Anda dan pastikan mudah dibaca (kontrasnya bagus).
- Informasi Penting di Depan: Pastikan nama perusahaan, “Tentang Kami”, jam buka, kontak, dan ajakan bertindak (Call To Action/CTA) Anda mudah ditemukan di bagian atas halaman atau bagian yang menonjol.
- Optimasi Mobile Itu Wajib: Mayoritas orang akan mengakses website Anda dari ponsel. Untungnya, Google Sites itu responsif, artinya tampilannya akan menyesuaikan dengan otomatis di berbagai ukuran layar. Selalu pratinjau website Anda di tampilan mobile setelah melakukan perubahan.
- SEO Sederhana: Agar website Anda muncul di pencarian Google, perhatikan SEO (Search Engine Optimization). Di Google Sites, Anda bisa mengatur judul situs, judul halaman, heading tag, dan alt text gambar. Anda juga bisa menghubungkan dengan Google Analytics dan Google Search Console untuk melacak kinerja website Anda di pencarian.
- Hindari “Speed Hogs”: Gambar terlalu besar, video yang tidak dioptimasi, atau animasi berlebihan bisa bikin website lambat. Pastikan ukuran file gambar kecil dan website Anda bisa dimuat dalam waktu kurang dari 3 detik.
- Jangan ada Musik Otomatis: Tolong, jangan setel musik atau suara untuk putar otomatis saat website dibuka. Itu bikin orang kesal.
Siap Meluncurkan Website Anda? Hal yang Perlu Diingat
Sebelum go-live, uji semua hal di website Anda. Klik semua tombol, isi semua formulir, cek semua link. Pastikan tidak ada kesalahan ketik atau gambar yang tidak termuat. Minta teman atau kolega untuk mencobanya juga, kadang mata orang lain bisa melihat hal yang terlewat oleh kita.
Beberapa keterbatasan Google Sites yang perlu Anda tahu: Anda tidak bisa mengakses kode HTML, CSS, atau JavaScript secara bebas di file Google Sites, jadi kustomisasi mendalam agak terbatas. Selain itu, Anda hanya bisa mengedit website di komputer desktop atau mode desktop di perangkat mobile.
Tapi, dengan segala kemudahan dan biaya gratisnya, Google Sites adalah pilihan yang sangat solid untuk Anda yang ingin bikin website bagus dengan gampang.
Tidak ada website yang sempurna. Setelah meluncur, terus pantau kinerja website Anda, dengarkan umpan balik pengguna, dan perbarui konten secara berkala. Nilai sebenarnya dari website Anda adalah seberapa baik website itu melayani audiens Anda.
Jadi, siapkah Anda untuk membawa bisnis atau personal branding Anda ke level berikutnya dengan website sendiri? Dengan Google Sites, Anda punya alat yang kuat dan gratis di tangan Anda!