Lawless Burger telah mengukir jejak khasnya dalam industri Makanan & Minuman (F&B) Indonesia yang dinamis, bertransformasi dari tempat berkumpul budaya menjadi merek kuliner yang sangat sukses. Perjalanan mereka adalah bukti adaptasi dan identitas unik yang berakar kuat pada subkultur, membuktikan bahwa gairah yang dipadukan dengan inovasi strategis dapat mengarah pada kesuksesan luar biasa.

Awal Mula Lawless Burger
Kisah Lawless dimulai pada tahun 2011, didirikan oleh lima individu yaitu, Arian Arifin, Gofar Hilman, Ucup, Sammy Bramantyo, dan Roni Pramaditia. Lima individu yang memiliki minat tinggi pada seni dan musik. Visi awal mereka adalah menciptakan tempat berkumpul yang menggabungkan kultur motor kustom, musik hardcore, dan tato. Sebagai Lawless Jakarta, awalnya mereka adalah toko merchandise dan aksesori untuk penggemar metal dan hardcore. Hal tersebut merupakan gabungan dari Pistone milik Gofar Hilman dan Howling Golf milik personil Seringai. Merek ini berkembang hingga mencakup studio tato dan Lawless Garage untuk modifikasi motor. Mencerminkan gairah musik mereka, Lawless Jakarta Records didirikan untuk mendukung band-band independen merilis dan mempromosikan karya mereka. Mereka juga aktif menyelenggarakan acara terkait motor dan musik.
Lawless dan ciri khasnya
Berlandaskan fondasi ini, Lawless Burgerbar secara resmi dibuka pada 3 September 2017, berlokasi di sebelah toko utama Lawless Jakarta. Dengan konsep tempat nongkrong yang nyaman di mana pelanggan dapat menikmati burger dan bir dingin diiringi musik rock. Yang benar-benar membedakannya adalah nama-nama menu yang terinspirasi dari band metal dan lirik lagu rock & metal. Contohnya “The Lemmy” (dari Lemmy Kilmister dari Motorhead), “Motley Burg” (Motley Crue), dan “Sabbath Burger” (Black Sabbath). Burger yang besar dan penuh rasa ini dengan cepat mendapatkan popularitas, menawarkan pengalaman bersantap yang terjangkau dan luar biasa. Lawless Burgerbar diakui sebagai pemenang dalam kategori Casual Dining di Jakarta’s Best Eats pada tahun 2019.
Inovasi dan Ekspansi ala Lawless Burger
Industri F&B menghadapi tantangan signifikan selama pandemi, namun Lawless Burgerbar menunjukkan ketahanan yang luar biasa . Mereka dengan cepat beradaptasi dengan konsep pra-pemesanan untuk item khas mereka dan bahkan meluncurkan Lawless Donuts, memperluas jejak kuliner mereka. Kemampuan untuk bertahan di tengah kesulitan ini membuat mereka meraih penghargaan “Top 10 Survivor of The Year” pada tahun 2020. Ketika konsumen kembali untuk dine-in, Lawless Burgerbar merangkul transformasi digital, mengadopsi EasyEat, platform asal Singapura untuk manajemen pemesanan dine-in, bekerja sama dengan DOKU. Inovasi ini memungkinkan pelanggan untuk melihat menu, memesan melalui kode QR tanpa aplikasi, dan membayar langsung dari smartphone mereka menggunakan berbagai metode digital, secara signifikan meningkatkan efisiensi.
Semangat inovatif Lawless melampaui penawaran burger intinya. Mereka memperluas usaha kuliner dengan Lawless Dogbar, yang diluncurkan pada tahun 2020, menyajikan hot dog besar dalam suasana bertema nostalgia 90-an. Baru-baru ini, Lawless Burgerbar Asia memperkenalkan Koi No Yokan, merek baru dengan konsep cerah ala musik Jepang, namun tetap mempertahankan akar metal halus dalam namanya yang terinspirasi dari Deftones. Mereka juga berkolaborasi dalam Iron Fist, sebuah restoran Amerika dan Cina. Menunjukkan tanggung jawab sosial, Lawless telah menyediakan burger gratis untuk beberapa sekolah dasar. Selain itu, Lawless Burgerbar mengatasi masalah lingkungan dengan inisiatif “Unwasted Waste” mereka, mendorong pelanggan untuk mengelola sisa makanan menggunakan pembungkus biodegradable yang mempercepat penguraian, mengurangi limbah makanan dan mempromosikan kebiasaan makan yang bijak.
Baca Juga: Berburu Makanan Lezat di Pondok Indah Mall: Destinasi Favorit Para Pecinta Kuliner
Perjalanan Lawless Burgerbar menunjukkan bagaimana sebuah bisnis dapat berkembang pesat dengan tetap setia pada akarnya sambil merangkul adaptasi dan inovasi berkelanjutan. Untuk merasakan perpaduan unik antara kelezatan kuliner dan budaya rock mereka, atau sekadar ingin tahu lebih banyak tentang berbagai usaha mereka, kunjungi Lawless Burgerbar di lokasi mereka di seluruh Jakarta. Temukan outlet terdekat Anda dan terhubunglah dengan komunitas mereka yang dinamis di media sosial hari ini!
Untuk info Lawless Burger selengkapnya klik di sini!
Sumber:
- Unwasted Waste: Cara Lawless Tangani Sampah Sisa Makanan | IDN Times
- Lawless Jakarta: Motor, Musik, Tato, dan Makan! | SUPERLIVE
- Lawless Burgerbar, Burger Metal Dari Kemang Selatan – Pophariini
- Bagaimana Lawless Ekspansi Saat Bisnis Restoran Masih Sulit | tempo.co
- Adaptasi di Setiap Situasi jadi Kunci Sukses Bisnis Lawless Burgerbar – Blog DOKU