Sumber:dudukbareng.com

1. Sejarah Singkat dan Pertumbuhan Pesat
Didirikan pada 19 Oktober 19994 dan secara resmi pada 15 November 19991, oleh Kusna Kirana dan Rusdi Kirana45. Maskapai ini memulai operasi penerbangan perdananya pada 30 Juni 20001…, dengan rute dari Jakarta ke Pontianak menggunakan dua unit pesawat Boeing 737-2001.Sumber lain juga menyebutkan rute awal Jakarta ke Denpasar dan Pontianak, serta awal operasinya dengan menyewa lima unit Yak-42D, McDonnell Douglas MD-90, dan Airbus A310-300, sebelum menambahkan Boeing 737-200
Sumber:kompas.com
2. Inovasi Armada, Pencapaian Penting, dan Komitmen Layanan
Hingga saat ini, mereka telah terbang ke 183 rute. Jaringan rutenya terbagi menjadi rute domestik yang tersebar ke seluruh pelosok Indonesia dari Sabang hingga Merauke, serta rute internasional menuju sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan China.Mereka terus berupaya memperluas layanan ini seiring dengan pertumbuhan pesat pasar aviasi di Indonesia. Bahkan, IATA memperkirakan bahwa pada tahun 2037, Indonesia akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia, bangga memainkan peran utama dalam perkembangan tersebut
Sumber:lionair.co.id
3.Group dan Fasilitas Pendukung
Lion Air adalah bagian dari Lion Air Group, yang juga mencakup beberapa maskapai lain seperti Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo (berbasis di Malaysia), dan Thai Lion Air (berbasis di Thailand)
Lion Air Group juga memiliki fasilitas lengkap untuk mendukung bisnisnya, termasuk pusat pelatihan dan pendidikan, kantor, serta perumahan untuk awak darat dan awak penerbangan yang berlokasi di Lion City-Balaraja8. Selain itu, terdapat Lion Simulator Center di Bandara Mas-Tangerang, dan Fasilitas Pemeliharaan Pesawat Batam Aero Technic yang berlokasi di Bandara Hang Nadim, Batam. Untuk memperluas jaringan bisnisnya, Lion Air Group juga merambah bisnis kargo dan ikut bergabung dalam dunia perhotelan dengan yang berlokasi di Manado.Lion Air juga pernah menghadapi tantangan operasional. Pada 19 Juli 2011, mereka sempat memberhentikan sementara 13 pesawat karena gagal memenuhi standar On Time Performance (OTP) yang ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara, dengan OTP hanya 66,45% pada April 2011, yang merupakan yang terburuk di antara enam maskapai penerbangan utama.
Sumber:kumparan.com