Jangan Bingung Lagi, Inilah Perbedaan Matcha dan Green Tea!

Matcha dan green tea (teh hijau) adalah dua jenis teh yang semakin populer, dan banyak orang mengira keduanya sama. Faktanya, meskipun keduanya berasal dari daun teh yang sama, yaitu Camellia sinensis, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam metode penanaman, pengolahan, bahkan kandungan nutrisinya. Daun Camellia sinensis juga bisa menghasilkan teh oolong dan teh hitam.

Baik matcha maupun green tea merupakan teh asal Jepang yang telah dinikmati sejak ribuan tahun lalu. Sekilas, perbedaan mereka terlihat dari warna seduhannya; seduhan matcha cenderung pekat dan keruh, sementara green tea memiliki warna yang lebih jernih.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara matcha dan green tea:

1. Proses Penanaman

Perbedaan paling mendasar antara matcha dan green tea terletak pada proses penanaman daun tehnya.

  • Green tea dibuat dari daun teh yang dipanen di lahan terbuka dan mendapat sinar matahari langsung.
  • Untuk matcha tea, daun tehnya akan ditutupi atau dipindahkan ke tempat yang teduh setidaknya 2 minggu menjelang panen agar terlindung dari sinar matahari. Tujuan penanaman di bawah naungan ini adalah untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari, sehingga zat klorofilnya lebih banyak. Perbedaan proses pemanenan inilah yang membuat kandungan, rasa, dan warnanya berbeda dengan green tea.

2. Cara Pengolahan

Proses pengolahan juga menjadi pembeda utama antara matcha dan green tea:

  • Setelah dipetik, daun teh untuk green tea akan langsung dikeringkan di bawah sinar matahari, dengan oven, dikukus, atau dibakar di wajan untuk menghindari oksidasi yang membuat warna daun teh menjadi kehitaman. Setelah kering, daun teh untuk green tea bisa langsung diseduh dan dinikmati.
  • Pengolahan matcha cenderung lebih hati-hati. Daun teh untuk si hijau ini diproses dengan cara dikukus (bukan dijemur) untuk mencegah oksidasi yang merusak rasa dan kandungan gizi. Sebelum dikeringkan, tulang dan urat daun teh untuk matcha dibuang terlebih dahulu agar lebih mudah saat dihaluskan. Baru setelah dikukus, daun teh akan dijemur. Jika sudah kering, daun teh harus melalui proses penggilingan hingga menjadi bubuk halus menggunakan batu giling tradisional atau mesin khusus. Semakin halus bubuknya, semakin baik kualitasnya, dan matcha berkualitas tinggi digiling dengan sangat hati-hati untuk mempertahankan nutrisinya.

3. Rasa dan Aroma

Rasa dan aroma juga menjadi ciri khas yang membedakan keduanya:

  • Banyak yang bilang bahwa matcha kaya akan rasa tetapi aromanya seperti “rumput”. Bagi sebagian orang, aroma ini cukup mengganggu. Selain itu, memiliki rasa sedikit pahit dan manis, dan tajam atau earthy. Orang-orang juga terkadang menyebutnya sebagai bentuk teh hijau yang terkonsentrasi.
  • Sementara itu, green tea memiliki cita rasa pahit yang cenderung ringan dan menyegarkan sehingga lebih banyak dipilih sebagai minuman sehari-hari. Green tea memiliki rasa yang cenderung sepat namun ringan dan menyegarkan.

4. Bentuk Produk Akhir

  • Green tea umumnya dikonsumsi dalam bentuk daun cacah atau teh kantong. Cukup dicampurkan dengan air panas, dapat langsung dinikmati sebagai minuman hangat.
  • Matcha umumnya didapatkan dalam bentuk bubuk halus untuk kemudian dicampurkan dengan bahan lain. Air panas ditambahkan pada matcha untuk membentuk teh, dan alat pengocok dari bambu dapat membantu mengurangi gumpalan. Matcha juga sering dikreasikan dengan tambahan susu untuk membuat matcha latte.

5. Kandungan Nutrisi

Berkat ditanam di lahan yang teduh, jenis teh tersebut memiliki kandungan nutrisi yang lebih unggul dibandingkan green tea. Menurut penelitian, daun teh hijau yang ditempatkan di ruang teduh memiliki kandungan klorofil, kafein, asam amino, dan antioksidan (seperti katekin dan polifenol) yang lebih tinggi dibandingkan green tea biasa. Tidak hanya nutrisinya, kalorinya juga dua kali lebih tinggi dibandingkan green tea yang hanya mengandung 2 kalori per gelasnya, meskipun kedua minuman ini cenderung rendah kalori sehingga cocok untuk diet, asalkan tidak menambahkan susu atau gula. Karena merupakan hasil dari penggilingan daun teh utuh, konsentrasi tehnya lebih tinggi sehingga memberikan manfaat kesehatan yang lebih maksimal.

Manfaat Matcha dan Green Tea

Meskipun jumlah nutrisi dalam matcha lebih tinggi daripada green tea, manfaat keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama merupakan sumber antioksidan yang baik dan memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti:

  • Menjaga daya tahan tubuh
  • Meningkatkan laju metabolisme
  • Menurunkan berat badan
  • Menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida
  • Menurunkan tekanan darah tinggi
  • Mencegah penyakit kanker
  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan fokus dan daya ingat
  • Mencegah kerusakan sel kulit karena sinar matahari (photoaging)

Mana yang Lebih Sehat?

Baik matcha maupun green tea tetap kaya akan manfaat untuk kesehatan. Jika menginginkan teh dengan kandungan asam amino atau antioksidan yang lebih tinggi, matcha adalah pilihan yang tepat. Namun, kalau ingin rasa teh hijau yang lebih ringan dan rendah kafein, green tea bisa menjadi pilihan.

Tips Mengurangi Rasa Pahit

  • Untuk green tea yang kurang disukai rasa pahitnya, seduhlah teh dalam waktu singkat, cukup 2–3 menit. Waktu seduh yang singkat bisa meminimalkan pelepasan tanin, senyawa yang menyebabkan rasa pahit pada teh.
  • Jika ingin mengurangi rasa pahit pada matcha, Anda bisa menyeduhnya dengan banyak air dan mengaduknya hingga benar-benar larut. Apabila terganggu dengan aroma “rumput” pada matcha, Anda bisa menyamarkannya dengan menambahkan susu dan gula secukupnya.

Sudah tidak bingung lagi kan perbedaan matcha dan green tea? Penanaman dan pengolahan membuat keduanya memiliki kandungan serta rasa yang berbeda. Meski begitu, khasiatnya tetap sama. Namun, perlu diingat, matcha dan green tea sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 2 gelas sehari. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar perbedaan matcha dan green tea serta manfaatnya untuk tubuh, jangan ragu berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Manfaat Matcha