Strategi Sosial Media Marketing di Era Digital yang bisa kamu lakukan

Pembahasan tentang sosial media marketing

A. sosial media marketing dalam era digital

sosial media di Era digital telah membawa pergeseran paradigma yang signifikan dalam dunia bisnis, khususnya di bidang pemasaran. Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen di pasar global.

Pentingnya era ini didukung oleh data pertumbuhan internet yang luar biasa. Total pengguna internet di Indonesia mencapai 210,03 juta pada periode 2021-2022, menunjukkan peningkatan 6,78% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp. 403 Triliun pada tahun 2021 dan diperkirakan meningkat 31,4% menjadi Rp. 530 Triliun pada tahun 2022.

Di tengah dinamika ini, media sosial telah muncul sebagai kekuatan utama yang membentuk pemasaran. Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi antar manusia, tetapi juga telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran digital modern. Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), media sosial adalah kunci untuk memperluas jangkauan, meningkatkan interaksi, dan mengoptimalkan penjualan.

baca juga Edit Post “Strategi Affiliate Marketing untuk Meningkatkan Penjualan” ‹ dudukbareng.com — WordPress

B. Konsep Dasar dan Dimensi Sosial Media Marketing

Social Media Marketing (SMM) didefinisikan sebagai bentuk pemasaran yang digunakan untuk menciptakan kesadaran, pengakuan, ingatan, dan bahkan tindakan terhadap suatu merek, produk, atau bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan alat dari web sosial seperti blogging dan jejaring sosial. SMM merupakan gambaran dari pemasaran langsung atau tidak langsung yang bertujuan mendapatkan perhatian banyak orang melalui media sosial, misalnya dengan berbagi konten dalam bentuk teks, foto, maupun video.

Keberhasilan dalam pemasaran media sosial (SMM) mencakup empat komponen utama:

1. Pembuatan konten (konten yang dibuat semenarik mungkin).

2. Berbagi konten (konten dibagikan dengan komunitas sosial).

3. Koneksi (jaringan yang luas menciptakan hubungan bisnis).

4. Membangun komunitas (pembangunan komunitas di internet).

Menurut Solis (2011:224), terdapat empat dimensi (4C) yang menjadi acuan dalam implementasi SMM:

1. Context (Kualitas Konten): Dalam penerapan bahasa atau isi, perusahaan sebaiknya memperhatikan kejelasan pesan dan memilih kata-kata yang sederhana agar mudah dipahami. Konten yang berkualitas dan relevan adalah kunci untuk menarik dan mempertahankan minat pengikut.

2. Communication (Kualitas Komunikasi): Perusahaan dalam berbagi pesan sebaiknya menggunakan cara penyampaian yang bisa membuat pengguna nyaman agar pesan dapat diterima dengan baik, dan juga dapat memberikan informasi terbaru.

3. Collaboration (Kualitas Kolaborasi): Perusahaan harus mampu membuat masyarakat dapat melihat postingan suatu merek, berperan, memberi like dan comment, hingga menyebarkannya dengan kerabat.

4. Connection (Kualitas Koneksi): Hubungan perusahaan dengan pelanggan harus dijaga dengan baik. Keterlibatan pengguna lain dalam interaksi di kolom komentar dapat mempermudah didapatkannya informasi yang dibutuhkan.

C. Strategi Pemasaran Media Sosial yang Efektif di Era Digital

Untuk UMKM yang ingin bersaing di pasar yang ketat, pengembangan strategi pemasaran digital yang tepat adalah keharusan. Strategi utama yang diusulkan meliputi:

1. Pemilihan Platform yang Tepat: UMKM harus memahami target audiens dan memilih platform media sosial yang sesuai dengan demografi dan preferensi mereka (misalnya Facebook, Instagram, LinkedIn). Pemilihan platform yang tepat sangat krusial dalam strategi pemasaran UMKM di era digital.

2. Konten Berkualitas: Konten harus informatif, menarik, dan berharga bagi audiens. Ini dapat berupa foto/video, infografis, atau konten interaktif seperti kuis. Konten yang relevan juga membantu UMKM memposisikan diri sebagai otoritas dan membedakan diri dari pesaing.

3. Konsistensi Postingan: Konsistensi dalam memposting konten penting untuk membangun kesadaran merek dan mempertahankan keterlibatan pengikut. Jadwal posting harus teratur, dan UMKM harus memperhatikan waktu optimal posting sesuai perilaku audiens target mereka.

4. Interaksi Aktif dengan Pengikut: Responsif terhadap komentar, pertanyaan, dan pesan dari pengikut adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat. Komunikasi dua arah ini menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan pengikut, membangun kepercayaan, dan menciptakan peluang mendapatkan wawasan berharga.

5. Pemanfaatan Fitur-Fitur Platform: Platform media sosial menyediakan berbagai fitur seperti Instagram Stories, Facebook Live, dan Twitter Polls yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterlibatan. Fitur-fitur ini membantu memperkaya pengalaman pengguna dan menciptakan konten yang lebih dinamis. Fitur iklan berbayar dan analitik juga membantu UMKM menargetkan pasar yang tepat.

6. Kolaborasi dengan Influencer: Berkolaborasi dengan influencer yang relevan dapat membantu UMKM memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran merek. Influencer yang tepat dapat memberikan legitimasi tambahan bagi merek.

D. SMM dan Keterlibatan Pelanggan (Customer Engagement)

SMM merupakan strategi penting untuk membangun komunitas, keterlibatan (engagement), dan interaksi terus menerus dengan pelanggan. Hubungan antara SMM dan Customer Engagement (CE) sangat signifikan.

CE didefinisikan sebagai intensitas partisipasi individu dan koneksi dengan penawaran atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan. Selain SMM, pertukaran informasi dan pengetahuan secara online pada media sosial, yang dikenal sebagai Electronic Word of Mouth (e-WOM), juga berpengaruh signifikan terhadap CE. Secara simultan, SMM dan e-WOM berpengaruh terhadap peningkatan Customer Engagement.

E. Studi Kasus Singkat: Implementasi SMM di PT Pos Indonesia

PT Pos Indonesia adalah salah satu perusahaan yang menerapkan SMM, menggunakan platform Instagram (@posaja.official) sebagai alat promosi. Strategi yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia adalah memanfaatkan semua fitur yang ada pada Instagram dan memiliki tujuan untuk melakukan rebranding terhadap konsumen. Perusahaan memanfaatkan fitur insight untuk menjangkau postingan, melihat jumlah followers, dan menargetkan iklan.

Meskipun strategi SMM di PT Pos Indonesia dinilai cukup baik dalam pelaksanaannya dan telah memperkuat kekuatan internal untuk menghadapi ancaman kompetitor, perusahaan masih menghadapi tantangan. Tantangan tersebut termasuk engagement rate yang belum optimal (di bawah 1%), kurangnya interaksi melalui kolom komentar, serta masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa PT Pos Indonesia hanya melayani pengiriman surat saja.

Berdasarkan analisis, posisi PT Pos Indonesia berada di Kuadran II (terdapat ancaman, tetapi masih ada kekuatan), sehingga strategi yang direkomendasikan adalah Strategi ST (Strength-Threat), yaitu menggunakan kekuatan untuk menangani ancaman. Rekomendasi strategi SMM mencakup:

• Lebih banyak membuat konten yang berbeda dengan kompetitor.

• Informasi harus dikemas sebaik mungkin agar konsumen tertarik.

• Memposting konten secara konsisten dan teratur, termasuk memperbanyak konten video.

• Menanggapi pertanyaan dan komentar yang diberikan oleh followers.

——————————————————————————–

Kesimpulan

Strategi Social Media Marketing di era digital merupakan elemen yang krusial bagi keberlangsungan bisnis, baik besar maupun UMKM, untuk meningkatkan visibilitas, memperluas pangsa pasar, dan mencapai tujuan pemasaran.

Implementasi SMM yang efektif harus berpedoman pada dimensi utama (4C): Context (kualitas konten), Communication (kualitas penyampaian pesan), Collaboration (keterlibatan masyarakat), dan Connection (menjaga hubungan baik dengan pelanggan).

Secara praktis, strategi pemasaran media sosial yang sukses meliputi:

1. Pemilihan platform yang tepat sesuai target audiens.

2. Penciptaan konten yang berkualitas dan konsisten.

3. Interaksi aktif dan responsif dengan pengikut.

4. Pemanfaatan fitur-fitur inovatif yang disediakan platform.

5. Kolaborasi dengan influencer yang relevan untuk memperluas jangkauan.

Pada dasarnya, semakin tinggi implementasi Social Media Marketing, semakin signifikan pula peningkatannya terhadap Customer Engagement. Dengan menerapkan strategi yang cermat dan berfokus pada kualitas interaksi serta konten, perusahaan dapat meningkatkan brand awareness, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan pada akhirnya, meningkatkan konversi penjualan di pasar digital yang kompetitif.

Menerapkan strategi SMM di era digital ini ibarat mengendalikan perahu di tengah arus informasi yang deras; Anda tidak hanya perlu perahu yang kuat (platform yang tepat) dan arah yang jelas (konten berkualitas), tetapi juga harus konsisten mengayuh dayung (interaksi aktif) agar perahu Anda tidak hanyut dan dapat menjangkau tujuan yang diinginkan.

baca juga artikel tentang Social Media Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya