Alasan Kamu harus punya personal branding

Personal Branding, Alasan Kenapa Kamu Harus Punya!

Source: Canva

Aktif di media sosial, tapi orang tidak ingat kamu? Atau sering nongkrong tapi orang nggak peduli dengan kehadiran kamu? Itu artinya personal branding Kamu belum kuat.

Apa sih personal branding? Ngapain juga begitu… kan saya bukan mau jualan???

Aduh Kawan! Personal branding itu penting lho, apalagi sekarang dunia serba terkoneksi internet. Sini Mimin jelasin kenapa Kamu butuh personal branding yang baik.

Personal branding adalah proses strategis yang bertujuan untuk menciptakan, memposisikan, dan mempertahankan persepsi yang positif tentang diri seseorang. Intinya bukan cuma “terlihat eksis”, melainkan terlihat relevan dan punya makna. Pada dasarnya sama dengan teori pemasaran, yaitu konsep yang menekankan diferensiasi dan upaya untuk membedakan individu dari pesaing berdasarkan kemampuan dan karakteristik unik mereka. Masih bingung??? Bahasa bayinya bagaimana proses untuk menciptakan persepsi orang lain terhadap diri Kamu dengan karakter dan keunikan pribadi Kamu.

Penting untuk Tidak Berpura-pura 

Oke, Ada empat hal penting untuk personal branding:

Menarik bagi orang sekitar

Otentik atau asli

Konsisten dan,

Dikenal banyak orang tapi bukan sekedar pencitraan belaka.

Seringnya kita berusaha membuat citra yang berbeda dari diri kita sebenarnya, bahkan terkesan manipulatif. Keaslian adalah kunci yang penting, personal branding yang dibangun karena ego atau pencitraan tidak akan bertahan lama.

Apa Sih Manfaatnya?

  • Membangun Kredibilitas atas keterampilan, keahlian, dan pengetahuan yang dimiliki.
  • Menunjukkan Perbedaan Diri dan mendiferensiasi apa yang membuat seseorang spesial.
  • Meninggalkan Impresi Kuat dan bertahan lama.
  • Memahami Diri Sendiri dengan lebih baik.
  • Membangun Kepercayaan orang lain sehingga mereka merasa aman bekerja sama.
  • Membuka Peluang karier dan bisnis yang lebih luas.
  • Menumbuhkan Kepercayaan Diri.

Langkah Strategis Membangun Personal Branding 

Untuk membangun personal branding yang efektif dan bertahan lama, kamu bisa ikuti langka-langkah berikut ini:

Tentukan Value yang Ingin Ditawarkan: Kenali diri kamu dengan baik. Lakukan introspeksi untuk mecari nilai, keahlian, minat, dan kepribadian unik Kamu. Tanyakan kepada dirimu sendiri: apa kontribusi yang bisa Kamu berikan lewat keahlian atau pengalaman.

Pilih Angle yang Relevan dan Unik: Temukan sudut pandang yang membedakan Kamu dari orang lain yang memiliki topik serupa. Carilah keunikanmu.

Konsistensi dalam Menyampaikan Value atau nilai: Konsistensi bukan sekadar posting setiap hari atau memakai template visual yang sama, melainkan apa nilai yang Kamu perjuangkan. Menciptakan narasi yang berulang namun tetap segar agar audiens mengenal, mempercayai, dan merekomendasikan Kamu.

Bangun Kredibilitas lewat Aksi Nyata: Personal branding yang kuat tidak hanya dibangun dari konten, tetapi dari apa yang Kamu lakukan di dunia nyata. Aktif berbagi ilmu lewat workshop, webinar, mentoring, atau portofolio rekomendasi dari teman.

Review dan Adaptasi Tanpa Kehilangan Inti: Dunia terus berubah, dan Kamu pun akan berkembang. Evaluasi nilai Kamu secara berkala, dengarkan audiens, dan adaptasi format, gaya bahasa, atau platform jika perlu, tanpa mengorbankan value utama. Artinya yang sukses bukan yang paling viral, tapi yang paling tahan lama, fleksibel namun punya inti kuat.

Baca juga: Personal Branding kamu Nggak Autentik? ini Strategi ala Gary Vee!

Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari 

beberapa kesalahan umum yang dapat menghambat keberhasilan personal branding:

  1. Tidak Mempunyai Persiapan Matang: Mengabaikan hal-hal penting di awal proses karena tidak sabar.
  2. Berpura-pura Menjadi Orang Lain: Tidak percaya diri menunjukkan orisinalitas diri. Menurut Entrepreneur, orisinalitas adalah kunci utama.
  3. Tidak Menentukan Tujuan: Kesalahan paling umum adalah tidak tahu apa tujuan personal branding. 
  4. Tidak Mendengarkan Saran dari Orang Lain: Padahal masukan dari teman, keluarga, atau kolega sangat penting untuk perbaikan. 
  5. Tidak Konsisten: Kunci dari personal branding adalah konsisten. Mengunggah konten terlalu jarang atau sporadis akan membuat upaya tidak maksimal.
  6. Memakai Jasa Penambah Followers dan Likes: Memalsukan data media sosial bukanlah cara yang tepat.
  7. Tidak Berpikiran untuk Kolaborasi: Kolaborasi dapat secara signifikan meningkatkan personal branding.

Peran Media Sosial 

Media sosial telah menjadi sarana yang tak terpisahkan untuk personal branding. Dengan lebih dari 207 juta pengguna aktif di Indonesia pada tahun 2025 (data We Are Social), Media Sosial berfungsi sebagai wadah untuk memamerkan citra diri dan memperluas jaringan. Fenomena selebgram dan YouTuber adalah contoh sukses dari personal branding yang dilakukan secara terencana dan konsisten di media sosial.

Menurut William Arruda, seorang penulis buku best seller “DIGITAL YOU”, ada sembilan tren personal branding penting untuk tahun 2025:

  1. Acronym Tug of War (WFH, RTO, dan Hybrid Work): Ketegangan antara model kerja dan pentingnya rencana kerja yang dipersonalisasi.
  2. Polyworking: Menekuni banyak pekerjaan atau proyek, didorong oleh gig economy dan teknologi.
  3. Inklusi yang Berbeda: Fokus melebar ke perspektif, keterampilan, dan pengalaman unik individu, dengan penekanan pada kepemimpinan otentik yang inklusif.
  4. Kebangkitan Suara (The Rise of Voice): Teknologi audio dan suara akan menjadi elemen branding yang kritis, didukung oleh pertumbuhan podcast dan alat suara bertenaga AI untuk coaching.
  5. Kekuatan Video: Video tetap krusial untuk branding efektif, terutama dalam lingkungan kerja remote dan hybrid, dengan engagement yang lebih tinggi dibandingkan konten teks.
  6. Pengalaman Karyawan yang Ultra-Kustomisasi: Perusahaan akan menawarkan pengalaman personalisasi berdasarkan kebutuhan dan tujuan karier individu, didukung oleh AI dan data.
  7. Ayunan Pembelajaran Kembali (The Learning Pendulum Swings Back): Model pembelajaran hibrida yang menggabungkan fleksibilitas konten asinkron dengan sesi interaktif langsung akan lebih banyak diadopsi.
  8. Ledakan AI (Secara Positif): AI akan menjadi kekuatan transformatif, menyederhanakan workflow, mempersonalisasi jalur pembelajaran, dan mendukung strategi konten inovatif. Menguasai AI akan meningkatkan efisiensi, tetapi etika dan keaslian harus tetap dijaga.
  9. Infus Kesenangan (Fun Infusion): Kesenangan akan menjadi komponen kunci budaya kerja dan branding, karena meningkatkan keterlibatan dan produktivitas.

Contoh-contoh Personal Branding yang Sukses

Beberapa tokoh terkenal yang berhasil membangun personal branding kuat meliputi:

  • Oprah Winfrey: Dikenal sebagai sosok yang inspiratif, orisinal, dan penuh empati, dijuluki “Queen of All Media”.
  • Elon Musk: Dengan citra ambisius, inovatif, dan futuristik, namanya identik dengan teknologi masa depan dan eksplorasi ruang angkasa.
  • Emma Watson: Konsisten menampilkan diri yang cerdas dan berdaya, juga sebagai aktivis feminisme dan kesetaraan gender.
  • Taylor Swift: Ahli dalam storytelling melalui musiknya yang otentik dan relate dengan pengalaman pribadi.
  • Najwa Shihab: Dikenal sebagai jurnalis yang cerdas, vokal, dan tak gentar membahas isu kontroversial, membangun kepercayaan publik.
  • Raditya Dika: Konsisten dengan kemampuan storytelling yang lucu dan menghibur melalui berbagai platform.

Membangun personal branding yang kuat adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang diri sendiri, konsistensi dalam menyampaikan nilai, serta kemampuan untuk beradaptasi tanpa kehilangan inti dari identitas diri yang otentik. Nah, gimana? Mau tetap bersembunyi atau mengambil kesempatan menunjukan potensi diri kamu lebih luas?.